KHADIJAH ATAU AISYAH?
Pandanganya lekat lekat melihat kalung yang sangat tidak asing dikedua matanya, semakin lama ia melemparkan sorotannya semakin jelas juga bayang bayang sosok dibalik pikirannya, kelihatannya kalung itu telah membawa lenyap pikirannya menyusuri sudut sudut ingatan lamanya. Ia masih sangat mendengar jelas suara hangat penuh motivasinya "demi Allah, ia tidak akan menyianyiakanmu, engkau adalah orang baik, jujur dalam perkataanmu, selalu menyambung tali silaturahim" kala ia ketakutan, melihat sesuatu yang membuat tulang tulangnya kaku, rasa dingin dan ketakutan yang melebur dalam jiwa yang lemah itu seraya berkata dalam kekalutannya "zammiluni zammiluni", balutan selimut kehangatan dan pangkuan yang penuh pengawalan cukup bisa mengurangi beban berat yang baru saja diberikan pada kedua punggungnya itu. Kepengertiannya dan sokongannya ini bukanlah yang pertama, sebelumnya ia sering bolak balik, menaiki terjalnya bebatuan makkah, berkilo kilo meter ia lalui hanya untuk ...