Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

KHOSHOISH

Makassar terkenal dengan cotonya, semarang terkenal dengan wingko babatnya, banyumas terkenal dengan mendoannya, lampung terkenal dengan begalnya-eh. Setiap sesuatu pasti memiliki ciri khas dan kharakter masing masing yang membedekan dengan yang lain,  atau biasa disebut khoshoish. Begitupun dengan orang yang pernah menjadi kodat (sebutan mahasiswa maghfiroh) disebuah lembaga pendidikan disebuah lembah didataran bogor ini. Mereka adalah seorang guru yang merangkap menjadi orang orang yang siap memimpin negri ini, pemimpin disini tidak terbatas kepada jabatan presiden, lurah dll, pemimpin yang dimaksud adalah dalam segala bidang entah itu dalam ekonomi, atau pendidikan, ataupun politik atau bahkan pemimpin rumah tangga. Dan sebelum menjadi para pemimpin mereka harus menjadi yang dipimpin dengan penuh ketaatan. Kejujuran, ikhlas, kepercayaan, loyalitas, komitmen, totalitas, profesionalisme, dan jiwa ksatria adalah akhlak yang telah menjiwai mereka tak cukup pelajaran dalam kelas ...

SESUATU YANG REMEH

Bocah berusia sepuluh tahun itu selalu diboncengkan ayahnya untuk berangkat kesebuah masjid ditengah kota, bersama ayahnya ia doboncengkan pada sebuah motor matic, Rumahnya yang terpaut 1 km dari masjid yang dituju tidak menjadi sebuah halangan. Hubungannya dengan seorang yang disebutnya 'abi' selayaknya hubungan anak dan bapak lainnya, bapaknya yang pendiam agaknya mewariskan sifat itu kepada anak pertamanya ini, tak sering ada percakapan diantara mereka berdua, tak juga sang ayah banyak memerintah anak laki lakinya ini, anak itupun tumbuh seperti anak anak pada umumnya, sungguh kehidupan yang sangat biasa biasa saja. Sejak kecil anak itu sering ditinggal ayahnya pergi mengais nafkah dinegri nan jauh, kini anak itulah yang mulai sering meninggalkan ayahnya tuk mengumpulkan lembaran lembaran ilmu. Minimnya percakapan diantara mereka berdua ditambah jauhnya jarak diantara mereka berdua bukanlah tanda bahwa ayahnya tak peduli dengan anaknya itu, bukan juga ciri bahwa putranya...

TERIMAKASIH AKAN SEBUAH NASEHAT

SEDANG MERINDU

Kerinduan itu berasal dari kenangan kenangan masa lalu yang menggumpal dalam pikiran menjadikannya ingin mertemu atau melihat sesuatu yang berada dalam tumpukan kengannya itu, seperti kerinduan pada kampung halaman, karena panjangnya jembatan zaman yang membatasi pertemuan mereka, rindu jenis ini pula yang sedang meresap kepori pori kulitku hingga masuk ke relung hati dan mungkin ini pula yang sedang dirasa setiap muslim muslim macho sejati, karna hakikatnya sekarang kita sedang tidak berada dirumah kita, keberadaan kita jauh dari kampung halaman kita, tempat yang asing, dengan sekeliling yang tak bersahabat, setiap sorot mata tertuju pada kita bukan karna kekuatan adidaya kita justru karna lemahnya kita menyerupai anak ayam yang linglung tanpa penjagaan dari induknya, maka anak ayam itu sangatlah cocok menjelmakan posisi kita saat ini, iya anak ayam itu rindu dekapan kehangatan ibu pelindungnya, sebagai mana seorang muslim yang rindu akan masa masa kejayaan agama yang dibawanya. Aku...