SYAIR-SYAIR SISWA MILBoS
Kericuhan
Karya
Malik Zaidan
Buku-buku
telah disiapkan
Seragampun
sudah dirapihkan
Masuk
kelas tanpa kesusahan
Niat
belajar dengan kesungguhan
Pelajaran
pun sudah dimulai
Muncullah
seorang pembantai
Membuat
ricuh dan juga lalai
Lengkaplah
sudah kelas tercerai
Meja-meja
hancur berantakan
Tas-taspun
naik turun bak pegunungan
Dimanapun
ada insan
Disitupun
ada kericuhan
Tiba-tiba
pintu terbuka
Masuk
pak guru dengan murka
Memarahi
semua penuntut di sana
Kelaspun
senyap tak bersuara
---------------------
Masa
lalu
Karya
Izlal Feroz
Masa
lalu tiada bisa dilupakan
Masa
yang tersimpan dalam pikiran
Tetapi
masa itu harus cepat dihilangkan
Agar
menjadi laki-laki yang jantan
Suatu
yang buruk perlu diubah
Agar
menjadi laki-laki nan gagah
Walaupun
harus melawan penjajah
Demi
berubah tiada kata menyerah
Walaupun
wajah tidak semanis madu
Tetapi
hati seputih susu
Berubah
meungkin tidak secepat waktu
Tetapi
tetaplah berusaha untuk mendapatkan sesuatu
------------------------
Pesantren
Karya
avelino
Memang
tidak mudah jauh dari orang tua
Tapi
ketahuilah kita ini semakin tua
Kapankah
kita bisa bela agama
Kalau
melupakannya saja kita tidak bisa
Orang
tua memang segalanya
Mungkin
sulit untuk melupakannya
Tapi
kita harus berusaha
Untuk
bisa menjadi pemimpin dunia
Setiap
hari semakin rumit
Kehidupan
ini semakin sulit
Pikiranpun
berbelit-belit
Lama
kelamaan aku akan sakit
Setiap
hari mendapat hujatan
Berita
negara yang membuat kekacauan
Tapi
tenang, saya akan terus melawan
Untuk
bisa menjadi pemimpin masa depan.
------------------------
Ingin
Menjadi
Karya
Rodhiyan
Harimau
ganas berlari dengan cepat
Mengejar
para rusa yang masih rehat
Sudah
banyak buku yang dicatat
Untuk
menggapai rencana yang terikat
Tidak
pernah berhenti belajar
Sambil
menunggu bunga yang mekar
Setiap
hari terus mengejar
Untuk
mencapai suatu yang besar
Dimana-mana
kulihat itu
Itulah
suatu yang kuanggap baru
Sambil
terus menatap langit yang biru
Tapi
aku tetap harus menunggu
Aku
ingin menjadi hebat
Dan
juga menjadi kuat
Tuk
melawan orang-orang jahat
Dengan
kebenaran cahaya berkat
Perjuangan
Karya
Almer Rafif
Simuda
tak punya arah
Meninggalkan
rumah yang sungguh indah
Hati
masih sangatlah gundah
Denganujian
yang terlalu susah
Perahu
layar menerjang lautan ganas
Dengan
keberanian yang takkan tuntas
Diikuti
badai api yang sungguh keras
Suara
guntur takkan berhenti terlepas
Perjuangan
awal sangatlah susah
Dengan
hati yang sungguh resah
Melihat
kehidupan dengan sangat gerah
Menaikkan
mesin untuk berubah
Harapan
sudahlah matang
Bagai
hidangan siap disantap orang
Hasil
susah payah takkan bisa terbayang
Seberharga
surga tak pernah terbayang
------------------------
Masa
yang jahili
Karya
Ammar Ramadindra Akhernar
Susu
putih terkena tinta
Tercemarlah
hati yang nista
Mulailah
tinta perlahan bergejola
Api
maksiat pun kian menyala
Sekarang
pergi ke ranah taubat
Hingga
hitam pun pudar dilumat
Taat
dan kesolehan semakin menguat
Apipun
berubah menjadi selamat
Kegalauan
kian mengerang
Terus
memikirkan yang selalu di sayang
Hati
kecil pun mulai tergoyang
Otak
pikiran perlahan melayang
Sambil
terngiang saat perpisahan
Ketika
yang disayang menasehatkan
Jangan
bersedih jangan pikirkan
Adalah
Allah yang jadi tujuan
------------------------
Syair
Karya
Rayyan Azzaky
Niat
bagai pasak kuat mencabik
Untuk
menjadi yang lebih baik
Rem
tangan pun telah ditarik
Untuk
masa depan yang semakin terik
Misi
sudah terjalankan
Ditengah
jalan muncul serangan
Dari
bangsa jin dan setan
Menggoyahkan
niat dan juga iman
------------------------
Penyesalahn
yang abadi
Karya
Ghassan
Laut
berombak menghapus pasir
Ternyata
penyesalan hanya di akhir
Hidup
bagitu cepat bagaikan petir
Inilah
penyesalan yang sangat kabir
Melihat
nasib begitu sedih
Menyesal
sambil merintih-rintih
Dimana
dulu sering berlatih
Tapi
sekarang dunia menoleh
Hanya
ibadah untuk ilahi
Menganggap
diri menjadi suci
Kesombongan
telah menguasai diri
Kini
banyak yang telah membenci
Kini
hanya menanggung malu
Kepada
manusia, juga yang satu
Bagaikan
tanaman yang telah layu
Kehidupan
tak lagi berarti bagiku
Namun
taubat telah menunggu
Untuk
manusia hina sepertiku
Tidak
ingin menjadi bongkahan kayu
Yang
tidak akan pernah maju
Sekarang
aku telah berubah
Menjadi
orang yang lebih tabah
Dan
hatiku ini telah bersih berubah
Dulu
yang hitam menjadi putih bercerah
------------------------
Cahayaku
ialah Guru
Karya
: Ghassan
Bagaikan
pedang yang terhunus
Lidahnya
tajam tak terputus
Jikalau
berkata pedas memupus
Perkataannya
pamungkas menggerus
Tapi
ia gunakan dalam kebaikan
Hati
terketuk secara perlalhan
Sastranya
tinggi dibanding insan
Perkataannya
sangat indah berkesan
Kalamnya
merubah diriku
Dulu
biadab, kini tertekuk malu
Tadinya
sesat, sekarang maju
Ibadahku
hanya kepada yang satu
Sunnah
nabi pun ku ikuti
Ku
langkahkan seorang diri
Cinta
Nabi sudah terpatri
Hati
putih menjadi fitri
Gurukulah
dibalik semua ini
Dibalik
terjadinya sebuah revolusi
Bagaikan
orang yang sangat sakit
Layaknya
penyinar sang mentari
------------------------
Syair
Karya
Athar Hafizha
Ini
adalah penyadaran jumbo
Karena
aku telah terlanjur ngaco
Meninggalkan
dia sendiri tanpa konco
Meminta
surat permaafan dengan belangko
Petir
muncul dengan dahsyat
Ku
pakai celanaku dengan ketat
Kemudian
hidup sesuai hikmat
Agar
tidak kehilangan kiblat
Bumi
terlihat bulan terbelah
Akankah
kita sudah terpisah
Ketahuilah,
kita semua adalah sebuah kisah
Kisah
damai sebelum parah
Hati
gelap berubah seputih beras
Hilangkan
salah, setip penghapus bekas
Lalu
warnai kebaikan dengan kuas
Terasa
damai dibarengi puas
Gelaplah
dirimu ini
Seperti
mati lampu sejak dini
Alangkah
baiknya dari dini hari
Agarr
kelak kita jadi berisi
Diam
mati telat terlambat
Wahai
kamu yang sedang tersesat
Jangan
ikuti yang jauh dari kiblat
Agar
kita juga tidak ikut terllilbat
Pelajaran
ini buatku berkata inanillahi
Melihat
tulisan, mata tertusuk duri
Tapi
tak apa, mulai belajar sejak pagi dini
Untuk
meraih ridho ilahi`
Komentar
Posting Komentar