HIJAB STORY
Dia gadis berjilbab lebar
Bekaos kaki dan bercadar
masyaAllah…
entah kenapa kibaran jilbab yang menjulur panjang saat diterpa angin itu jauh lebih indah dari pada rambut yang terurai ditiup angin itu lebih indah daripada rambut yang terurai ditiup kipas angin sambil ada sountracknya
kaya disinetron -sinetron.
Jilbab kini sudah menjadi trend dini ini di Indonesia,
jadi sudah tidak mengherankan jika di manamana hijabers bertebaran walaupun ada sebagian mereka
yang masih setengan setengah dan kurangsyar’I, atau hanya untuk bertujuan terlihatmodis,
ya semogasaja Allah memberi hidayah sehingga mereka semua berhijab dengan kaffah… amien
Jauh dulu sebelum hijab yang kini seakanakan membooming dimanamana,
behrhijab adalah suatu yang aneh dan penuh dengan kata perjuangan, apalagi yang
berjilbab lebar dan bercadar, dikatain ninja, bid’ah, teroris, dan lain sebagainya.
Tentunya jadi trendnya sunnah rosul ini tidak serta merta langsung menjadi trend,
dan tidak semudah yang dibanyangkan, meraka adalah para pejuang jilbabditahun 70an,
dan seorang wanita yang kelak akan melahirkan anak bernama zubair ini adalah salah satu dari mereka,
bukan hanya berat saat didunia luar saja bahkan dalam lingkup keluarga pun tidak kalah beratnya cobaannya sangat banyak
nan berat, taksatu pun anggota keluarganya berhijab,
mereka tidak mengenal dengan sehelai kain yang menutupi kepala ini, mereka semua melarang dan memarahi wanita bernama suci uswati ini saat menjalankan sunnah ummahatulmu’minin.
Pun saat berada disekolah menengah atas yaitu SMA N 2 purwokerto, yang
telah menjadi saksi sekolah legendaris yang
kini menjadi favorit para pelajar dan begitu dikenal namanya, dulu dalam satu sekolahan
yang sekelas itu hanya ada 2 orag yang memegang teguh sunnah ini, bahkan guru
guru dan semua murid menentang, mengucilkan mereka berdua,
teguran dan sindiran tidaklah terasa bagi mereka hingga akhirnya para dewan guru
sudah bingung mengambil langkah, mau di DO mereka tidak punya dosa besar,
ditegur dikucilkan dan berbagai cara tidak mempan,
akhirnya merekad iputuskan untuk dimutasikan sekolah kesebelah yaitu SMA muhammadiyah,
karna mereka merasa bahwa jilbab adalah aib, kekurangan dan itusemua harusdihilangkan.
Berangkat dari rumah tanpa jilbab karna dilarang orang
tua sampai disekolah dikenakan lagi punutup kepala itu, ketika pulang dilepas lagi,
begitulah arus gelombang keseharian yang harus diperjuangkan para wani tatangguh,
hingga akhirnya perjuangan mereka tidak siasia dalam memegang bara api keimanan.
Begitulah setitik perjuangan para pendahulu kita,
tapi saya kadang merasa kasihan yaitu kepada para akhawat yang
sudah berjilbab tapi masih berharap dilirik dan ditarik, dengan obral selfie, over make
up, tebar pesona caper sana sini, yang
sebenarnya dikasihanin itu bukan mereka tapi kamilah para kaum adam yang melihat pesona
yang seharusnyadijaga.
Kenapa? Takutgalaku? Yassalam…
Pemuda jaman sekarang itu suka salah, ketika ditanya jodoh pengennya yang
gimana? Pasti jawabannya yang
sholeh dan sholehah tapi perilaku sendiri masih jauh dari dua kata itu, mau dapet yang
sholeh nyarinya di alunalun, di bioskop, nyarinya yang sering posting di facebook,
instagramdll, salah! Kalo pengen nyari yang seperti itu jadi sholehah dulu baru,
nyarinya juga pada tempatnya, majelis taklim, masjid masjid, yang
rajin jamaah apa lagi kalo nyarinya dalam do’a di 1/3 malam itu mah Allah sendiri yang
bakal nyariin
Wahai para akhawat
Jika yang kalian cari adalah laki laki sholeh yang kelak jadi imam sholat
kalian, maka ketahuilah sisholeh itu lebih menyukai kalian yang pendiam dari pada
caper, lebih menykai kalian yang menjaga diri dari pada mengumbar selfie,
lebih menyukai mereka yang diam berbakti dirumah dari pada keluyur ora nggenah,
kami paham kekhawatiran kalian dan kami
juga bersiap untuk ubah kekhawatiran itumenjadi senyum bungah kebahagiaan.
Abu Az Zuhri
Komentar
Posting Komentar