OBROLAN ANAK MUDA

Jikalau sekumpulan pemuda yang masih mempertahankan kelajangannya ngobrol apapun topiknya pasti akhir dari pembicaraannya adalah tentang cinta, nikah dan segala yang berbau dengan aroma aroma itu.
Karna cinta adalah suatu bahan yang tak akan basi dan selalu digandrungi pemuda dan pemudi, dan kesempatan ini yng digunakan para penulis, dan pemikir serta pembuat film agar karya karya mereka dilirik oleh hati hati yang haus akan cinta karna memang sedang masa masanya.
Bagi kebanyakan orang cinta adalah rasa saling memiliki antara insan manusia, saling menjaga dan selalu bersama. Ini adalah arti cinta yg sering diangkat diftv ftv dan film film romance, dan inilah yang menjadi landasan dibangunnya suatu hubungan suci, yaitu pernikahan.
Tapi bagi sebagian kecil orang pernikahan bukan sekedar tentang cinta, harta, dan keelokan rupa tpi ia adalah sebuah penyatuan pandang jauh kedepan antara kedua insan.
Seperti percakapan dua orang teman yg terpaut jarak dan dihubungkan oleh sebuah sinyal "udah bro lu sama si fulanah aj, kan elu baik dia juga baik" lagi lagi percakapan berujung pada muara yang sama "gw mah gampang bro, sama siapa aja siap klo emang udah datang waktu yg tepat, asalkn dianya memenuhi kreteria" jawab temannya dengan santai "emang kreterianya apaan?" Tanyanya penasaran, lalu ia menjawab dengan menggerakan jari jarinya pada sebuah layar "ada 3, sholehah, siap mendidik anak yang akan menjadi ulama dan siap berjuang untuk agama ini"
Ini adalah sebuah contoh nikah visoner, perpandangan kedepan, Syarat pertamanya adalah mutlak yaitu dalam sisi agama, seorang yang sholehah, karna kalau suami disibukan dengan mendidk istri yang belum sholehah maka ibarat dia mengambil star dari bawah 0 , dan jarak menuju finis akan semakin jauh, dan yg pertama ini berhubungan dengan yang kedua, seorang pendidik yng siap mencetak anak yg kelak akan menjadi ulama, disinilah sisi visinya yang menembus jauh kedepan, dan seorang yang akan mencetak ulama haruslah ia yang pemahamannya dalam, tentang syari'at ini, kereteria yang kedua inilah dulu yng menjadi tujuan terlahirnya sholahudin al ayubi sang pembebas baitul maqdis disaat agama ini sampai ke ujung negri akan tetapi kualitas keimanan mereka dibawah standar, sehingga umat islam kecolongan dengan direbutnya al quds oleh salibis, dan keadaan inilah yang terjadi pada umat hari ini. Yang ketiga adalah misi jangka pendek dalam kehidupan kedua pasangan, seakan akan laki laki itu menyaratkan jangan cari bahagia bergerlapan harta dalam hubungan ini, dan bukanlah hiburan arah bahtera ini, justru sebaliknya bersiaplah berbahagia dalam lelah dan perjuangan untuk agama ini, dan inilah yang muhammad -shalallahu'alaihiwasalam- sebagai manusia biasa sebelum mengemban dakwah dan setelah turunnya risalah, saat dia manusia biasa yang menjalin pernikahan hidupnya berkecukupan dan diliputi dengan kemewahan akantetapi begitu jibril mengabarkan tugas yang besar ia lepadkan semua pernak pernik dunia ia letakan dalam timbangan pengorbanan untuk tersebarnya dakwah ini.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIJAB STORY

SESUATU YANG REMEH