PULANG
Kata yang memiliki rasa tersendiri bagi siapa yang pernah pergi, pergi merantau mencari nafkah dinegri nan jauh, atau bagi yang pergi kealam dunia mengumpulkan bekal untuk kelak pulang, dan bagi hewan seperti salamon kata ini menjadi tujuan yang besar, ataupun bagi makhluk sebesar bumi ia pasti akan berpulang ketempat awal rotasinya, dan tentunya bagi manusia makhluk yang sempurna, kata ini akan semakin bermakna.
Pulang berarti kembali ketempat asal, pulang adalah tentang kampung halaman, pulang adalah suatu masa yang akan membawa kita menelusuri masa masa sebelum kepergian, ya pulang adalah betataptemu antara sang perindu dan dirindukan. lalu kenapa pertemuan ini disebut 'pulang' ? Karna apa yang telah kita capai sekarang dulu adalah benih salmon yang kita mulai semai ditempat ini, maka ketika setiap ekor salmon mulai menjelajahi berbagai anak sungai, mencicipi berbagai macam air, dan mengikuti bermacam arus yang akan menghantarkannya kepada satu tujuan bersama yaitu muara air laut, maka tibalah saat baginya untuk berpulang, perpulangan ini bukanlah akhir dari perjalanannya akan tetapi perpulangan yang akan membawanya kepada tantangan yang lebih terjal, sungai sungai yang berbeda, melawan arus hingga tiba pada ranah kelahirannya. Maka hakikat pulang ini bagi kita adalah moment penyemangat, moment bersatunya tekad, moment mengingat dan mengambil pelajaran bahwa dulu kita pernah melewati rintangan dan selamat sampai tujuan, tibalah sekarang kita berjuang pada medan yang kini tak sama, bahkan dengan perlawanan dari derasnya arus yang berbeda beda untuk satu tujuan yaitu tegaknya kalimat Allah.
'Everything begins here!'
Bunyi kalimat yang terpampang dipunggung badan sebagai tanda kebanggaan, disini iya disini kita mulai segalanya, kita telah memulainya disini maka sampailah waktu kita untuk pulang kesini, sedikit mengobati luka kerinduaan yang tergoreskan panjangnya zaman, obatnya cukup dengan pertemuan tak usah lama cukup dengan mengetahui kabarmu dan kabar imanmu aku sudah senang dan rindu telah tertolong. Pulanglah kawan, sebagaimana mentari yang tak bosan bosannya terbit dari timurnya, apakah kau bosan pulang dan kembali bertemu denganku? Tak usah taku dan khawatir akan pertanyaan, yah pertanyaan membawa penuh keresahan, "kok gendutan?" "kuliah dimana?" "Kerja dimana?" "Kapan nikah?" , itu semua hanyalah pertanyaan yang pasti akan berlalu, seperti badai yang akan berlalu berganti sinaran hangat mentari, kalau untuk pertanyaan terakhir akan aku jawab dengan penuh kemantapan "do'akan saja semoga aku cepat nikah" ditambah rekahan senyuman dari wajah ini.
Setelah perpulangan ini aku ingin kita selalu bersama, kau mendo'akanku dan aku sebaliknya, walau kini tak bersama tapi jika sang penyatu hati ada disetiap hati hati kita maka hakikatnya kita adalah bersama, yang aku takutkan dari pertemuan kita adalah sebuah dasar yang salah, sebuah landasan yang fana, yah pertemanan karna kesiasiaan, persahabatan demi kemaksiataan, kedekatan karena hal yang tak diridhoi sang rahman.
(( الأخلاءيومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقين ))
Para sahabat karib dihari itu adalah musuh bagi yang lain kecuali orang yang bertakwa.
Maka pastikan kawan pertemuan kita, tali persadaraan kita ini karena ketakwaan dan kebaikan, jikalau seperti itu maka aku akan nantikan kebersamaan kita sampai disurganya nanti.
Pulang berarti kembali ketempat asal, pulang adalah tentang kampung halaman, pulang adalah suatu masa yang akan membawa kita menelusuri masa masa sebelum kepergian, ya pulang adalah betataptemu antara sang perindu dan dirindukan. lalu kenapa pertemuan ini disebut 'pulang' ? Karna apa yang telah kita capai sekarang dulu adalah benih salmon yang kita mulai semai ditempat ini, maka ketika setiap ekor salmon mulai menjelajahi berbagai anak sungai, mencicipi berbagai macam air, dan mengikuti bermacam arus yang akan menghantarkannya kepada satu tujuan bersama yaitu muara air laut, maka tibalah saat baginya untuk berpulang, perpulangan ini bukanlah akhir dari perjalanannya akan tetapi perpulangan yang akan membawanya kepada tantangan yang lebih terjal, sungai sungai yang berbeda, melawan arus hingga tiba pada ranah kelahirannya. Maka hakikat pulang ini bagi kita adalah moment penyemangat, moment bersatunya tekad, moment mengingat dan mengambil pelajaran bahwa dulu kita pernah melewati rintangan dan selamat sampai tujuan, tibalah sekarang kita berjuang pada medan yang kini tak sama, bahkan dengan perlawanan dari derasnya arus yang berbeda beda untuk satu tujuan yaitu tegaknya kalimat Allah.
'Everything begins here!'
Bunyi kalimat yang terpampang dipunggung badan sebagai tanda kebanggaan, disini iya disini kita mulai segalanya, kita telah memulainya disini maka sampailah waktu kita untuk pulang kesini, sedikit mengobati luka kerinduaan yang tergoreskan panjangnya zaman, obatnya cukup dengan pertemuan tak usah lama cukup dengan mengetahui kabarmu dan kabar imanmu aku sudah senang dan rindu telah tertolong. Pulanglah kawan, sebagaimana mentari yang tak bosan bosannya terbit dari timurnya, apakah kau bosan pulang dan kembali bertemu denganku? Tak usah taku dan khawatir akan pertanyaan, yah pertanyaan membawa penuh keresahan, "kok gendutan?" "kuliah dimana?" "Kerja dimana?" "Kapan nikah?" , itu semua hanyalah pertanyaan yang pasti akan berlalu, seperti badai yang akan berlalu berganti sinaran hangat mentari, kalau untuk pertanyaan terakhir akan aku jawab dengan penuh kemantapan "do'akan saja semoga aku cepat nikah" ditambah rekahan senyuman dari wajah ini.
Setelah perpulangan ini aku ingin kita selalu bersama, kau mendo'akanku dan aku sebaliknya, walau kini tak bersama tapi jika sang penyatu hati ada disetiap hati hati kita maka hakikatnya kita adalah bersama, yang aku takutkan dari pertemuan kita adalah sebuah dasar yang salah, sebuah landasan yang fana, yah pertemanan karna kesiasiaan, persahabatan demi kemaksiataan, kedekatan karena hal yang tak diridhoi sang rahman.
(( الأخلاءيومئذ بعضهم لبعض عدو إلا المتقين ))
Para sahabat karib dihari itu adalah musuh bagi yang lain kecuali orang yang bertakwa.
Maka pastikan kawan pertemuan kita, tali persadaraan kita ini karena ketakwaan dan kebaikan, jikalau seperti itu maka aku akan nantikan kebersamaan kita sampai disurganya nanti.
Komentar
Posting Komentar