THE GAMER
Gamers sejati tak akan pernah melewatkan setiap event event pada game kesayangan mereka, event adalah suatu tenggang waktu disebabkan oleh peringatan hari besar, dimana pemain bisa mendapatka poin dan xp berlipat, item lebih banyak, dan hadiah hadiah jika ia mau memainkan game online tersebut.
Disebabkan oleh motivasi pendorong yang besar ini seorang gamers pastinya tidak akan melewatkan kesempatan ini, ia akan lebih banyak lagi login akun gamenya, menambah waktu keberamaannya dengan karakter kesayangannya, dan rela berkorban waktu dan uang lebih banyak untuk demi memainkan tokoh idolanya. Bergadang hingga bermukim didalam warnet sudah menjadi hal biasa bagi mereka pecinta game bahkan rela menunda makannya atau melupakan jam makannya demi untuk yang satu ini.
Kegilaan demi kegilaan mereka lakukan hanya untuk mendapatkan sesuatu yang hanya bisa kita lihat didunia virtual saja, maka kehidupan virtual bagi mereka adalah kehidupan haqiqi yang harus mereka perjuangkan.
Padahal game yang lebih besar telah menanti mereka, game yang sesungguhnya, game yang jauh lebih kompleks, game yang tak ada kesempatan bagi pemainnya jika game over untuk mengulanginya, sebuah game yang akan menentukan keberlanjutan pemainnya pada kehidupan yang sebenarnya, game itu adalah dunia ini!
((الذي خلق الموت والحياة...))
dialah yang telah menciptakan dunia ini (game yang sesungguhnya) permulaannya dan game overnya, untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang akan menjadi pemain terbaik.
Maka mereka yang lebih mengutamakan game virtual dari game yang real mereka hanya oranglah orang yang takut menghadapi kenyataan game yang lebih besar, kepengecutan mereka membuat mereka takut memainkan game yang hanya memiliki over satu kali, visi mereka yang sempit membuat mereka mengejar kesenangan hayalan yang hakikatnya itu tidaklah ada, menyibukan diri dengan game rendahan itu semua karna kebingungan dan ketidak tahuan mereka akan permainan ini.
Ya, candu adalah sebab dari itu semua sebagaimana pecandu narkoba, rokok, seks begitu sulit untuk melepaskan itu semua, maka berhijrah dan mempelajari agama adalah solusi itu semua. Dan seorang gamers yang berhijrah jika ia benar benar memahami hakikat game ini (kehidupan) maka ia akan mendapati kacamata gamingnya sama dengan kacamata kehidulan ini, game dan hidup memiliki kesamaan dalam banhak sudut pandang, sama sama berusaha menjadi terbaik, menghadapi tantangan, skill yang dipelajari, job atau spesialisasi, sama sama bertujuan agar menang diakhir.
Dan memang benar, sang penulis yang dulunya adalah seorang gamers dan sekarang juga masih seorang gamers yang sedang mengejar jannah. Dalam kehidupannya ia selalu membayangkan bahwa kehidupannnya adalah game, ia umpamakan xp yang menentukan level adalah pahala yang menentukan seberapa ketakwaannya dihadapan Allah, dengan tujuan akhir game ini adalah akhirat, ia pun memiliki beberapa mision yang harus ia selesaikan sebelum game over datang diantaranya, mendapatkan level ulama dengan job atau spesialisasi ahli hadist lalu untuk menyelesaikan misi yang satu ini ia membutuhkan banyak skill dan item item yang tidak mudah didpatkan, seperti skill menghafalkan Al qur'an dan hadist serta mutun tolabul ilmi, skill berbahsa arab, skill membaca kita kitab arab, skill menangkap ilmu ilmu masyayikh, skill khitobah, skill memimpin dan skill skill yang lain, dibantu dengan item item pendukung seperti buku, kitab, dll.
Inilah game sesungguhnya! Maka adalah sebuah kedunguan bagi orang yang melupakan game yang sebenarnya karna game yang remeh itu.
Lalu game ini sedang mengadakan event terbesar dalam permainan ini, event yang bisa melejitkan xpnya, menambahkan pangkatnya, mendapatkan begitu banyak hadiah dengan begith mudahnya, event yang tidaklah dapat melihatnya dan memanfaatkannya kecuali mereka para gamers yang bertakwa. Ya event ini bernama Ramadhan!
Disebabkan oleh motivasi pendorong yang besar ini seorang gamers pastinya tidak akan melewatkan kesempatan ini, ia akan lebih banyak lagi login akun gamenya, menambah waktu keberamaannya dengan karakter kesayangannya, dan rela berkorban waktu dan uang lebih banyak untuk demi memainkan tokoh idolanya. Bergadang hingga bermukim didalam warnet sudah menjadi hal biasa bagi mereka pecinta game bahkan rela menunda makannya atau melupakan jam makannya demi untuk yang satu ini.
Kegilaan demi kegilaan mereka lakukan hanya untuk mendapatkan sesuatu yang hanya bisa kita lihat didunia virtual saja, maka kehidupan virtual bagi mereka adalah kehidupan haqiqi yang harus mereka perjuangkan.
Padahal game yang lebih besar telah menanti mereka, game yang sesungguhnya, game yang jauh lebih kompleks, game yang tak ada kesempatan bagi pemainnya jika game over untuk mengulanginya, sebuah game yang akan menentukan keberlanjutan pemainnya pada kehidupan yang sebenarnya, game itu adalah dunia ini!
((الذي خلق الموت والحياة...))
dialah yang telah menciptakan dunia ini (game yang sesungguhnya) permulaannya dan game overnya, untuk menguji kalian, siapakah diantara kalian yang akan menjadi pemain terbaik.
Maka mereka yang lebih mengutamakan game virtual dari game yang real mereka hanya oranglah orang yang takut menghadapi kenyataan game yang lebih besar, kepengecutan mereka membuat mereka takut memainkan game yang hanya memiliki over satu kali, visi mereka yang sempit membuat mereka mengejar kesenangan hayalan yang hakikatnya itu tidaklah ada, menyibukan diri dengan game rendahan itu semua karna kebingungan dan ketidak tahuan mereka akan permainan ini.
Ya, candu adalah sebab dari itu semua sebagaimana pecandu narkoba, rokok, seks begitu sulit untuk melepaskan itu semua, maka berhijrah dan mempelajari agama adalah solusi itu semua. Dan seorang gamers yang berhijrah jika ia benar benar memahami hakikat game ini (kehidupan) maka ia akan mendapati kacamata gamingnya sama dengan kacamata kehidulan ini, game dan hidup memiliki kesamaan dalam banhak sudut pandang, sama sama berusaha menjadi terbaik, menghadapi tantangan, skill yang dipelajari, job atau spesialisasi, sama sama bertujuan agar menang diakhir.
Dan memang benar, sang penulis yang dulunya adalah seorang gamers dan sekarang juga masih seorang gamers yang sedang mengejar jannah. Dalam kehidupannya ia selalu membayangkan bahwa kehidupannnya adalah game, ia umpamakan xp yang menentukan level adalah pahala yang menentukan seberapa ketakwaannya dihadapan Allah, dengan tujuan akhir game ini adalah akhirat, ia pun memiliki beberapa mision yang harus ia selesaikan sebelum game over datang diantaranya, mendapatkan level ulama dengan job atau spesialisasi ahli hadist lalu untuk menyelesaikan misi yang satu ini ia membutuhkan banyak skill dan item item yang tidak mudah didpatkan, seperti skill menghafalkan Al qur'an dan hadist serta mutun tolabul ilmi, skill berbahsa arab, skill membaca kita kitab arab, skill menangkap ilmu ilmu masyayikh, skill khitobah, skill memimpin dan skill skill yang lain, dibantu dengan item item pendukung seperti buku, kitab, dll.
Inilah game sesungguhnya! Maka adalah sebuah kedunguan bagi orang yang melupakan game yang sebenarnya karna game yang remeh itu.
Lalu game ini sedang mengadakan event terbesar dalam permainan ini, event yang bisa melejitkan xpnya, menambahkan pangkatnya, mendapatkan begitu banyak hadiah dengan begith mudahnya, event yang tidaklah dapat melihatnya dan memanfaatkannya kecuali mereka para gamers yang bertakwa. Ya event ini bernama Ramadhan!
Komentar
Posting Komentar