TINGGALKAN

Lentera hidayah memang masih akan terus mengetuk lembut orang orang yang menghendakinya, entah itu hati orang yang bermasiat agar bertaubat atau dia yang sudah baik agar menjadi lebih baik dan semakin kuat menjaga nyala lenteranya, jadi hijrah adalah bagi mereka mereka yang menghendaki kebaikan untuk dirinya sendiri.

Halangan serta duri duri tajam adalah hal mutlak dalam jalan ini, bahkan hal inilah yang jadikan jalan ini berbeda dengan jalan jalan lainnya,  ((قل هذا سبيل أدعو إلى الله على بصيرة أنا و من اتبعني)) bukanlah jalan mengikuti lentera kalau surut dari cobaan, jadi bersenang rialah dalam ujian demi ujian yang menghalau langkah.

Satu dari ringan rintangan itu adalah menyingkirkan setiap sesuatu yang menjauhkan kita dari terang lenteranya, memang  ciri dari masiat adalah menyenangk an dan meninggalkannya adalah sesuatu yang berat bagi mereka yang sudah pernah mencicipi madu hitam yang manis ini, kuncinya adalah bersabar sedikit saja karna godaan dan bisikan diri untuk melakukan itu tidaklah datang kecuali hanya sebentar.

Jangan ragu, tinggalkan saja dia, jauhkan semua yang berbau tentangnya dari batang hidungmu, kau meninggalkannya bukan karna dia jelek atau karna paksaan orang lain, tinggalkan dia karna Allah, inilah satu satunya alasan yang kau tidak akan rugi karenanya, dan alasan ini menyediakan jaminan bagi yang memegangnya, ya, siapa saja yang menggalkan sesuatu karna Allah maka Ia akan menggantinya dengan seauatu yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Abu salamah adalah seorang suami yang baik lagi setia, ketika Rosul -shalallahu'alaihiwasalam- menyeru umatnya untuk berhijrah ke negri habasyah dialah yang pertama kali menjawab seruan itu, niatnya ingin berhijrah bersama anak dan istrinya ummu salamah, akan tetapi kabar hijrahnya terdengar oleh keluarga besar istrinya sehingga ditahanlah istri dan anaknya, serpisahlah mereka berdua. Abu salamah selalu berada dalam barisan terdepan para mujahidin, sehingga pada suatu peperangan iyapun mati syahid, istrinya yang mengetahui hal itu pastinya sangat bersedih, karna dalam riwayat hidup mereka berdua abu salamah belumlah mencoretkannya dengan tinta hitam bahkan tinta emas berharumkan kasturi, ia dalah suami terbaik dihati ummi salamah. Tapi kesabaran masih menguasai diri sholehah umi salamah teringatlan ia dengan doa yang diajarkan rosul -shalallau'alaihiwasalam- "allahumma aijirni wi musibati wakhlufni khoiran minha" ya Allah balaslah aku dengan pahala atas musibah ini dan gantikanlah pengganti yang lebih baik darinya" terbisik dalam hatinya, memangnya siapa yang lebih baik dari abi salamah? Seluruh laki laki madinah tak ada yang setara dengannya dihatiku. Akan tetapi Allah maha menjawab do'a do'a hambanya, maka taklama kemudian setelah usai masa 'iddahnya datanglah seorang lelaki mengetuk pintu rumah ummi salamah tentunya tujuan laki laki ini untuk melamarnya, ketika dibukakan pintu itu oleh ummu salamah seakan akan langit runtuh karna kebahagiaannya dilihatnya tepat dibalik pintu berdirilah Rosulullah -shalallah 'alaihi wa salam- berniat menikahinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIJAB STORY

SESUATU YANG REMEH