TAU DIRI

 Pernah dengar kisah sekelompok katak yang saling berlomba memanjat suatu menara, lalu katak katak yang lainnya menyorakan kalimat kalimat negatif, memotivasi para peserta untuk gagal, satu demi satu katak berjatuhan bukan karna belum mengerahkan semua daya tapi karna sihir dari umpatan dan teriakan teriakan kepesimisan, hingga akhirnya hanya tersisa satu katak dan ia berusaha hingga ia sampai pada puncak tertinggi menara itu, setelah menang dan piala berada pada genggaman barulah terlihat bahwa katak yang satu ini adalah katak tuli tak mendengar.
Bersikap watados, acuh dan tak menuangkan perhatian kepada orang kadang bermanfaat jika ditempatkan pada moment yang clop, seperti bersikap masa bodo kepada orang yang merayu menjatuhkan kita dari mimpi mimpi kita, itu bagus. Tapi kalau ditempelkan pada setiap kesempatan maka itu sangat berbahaya, mematikan dirinya dari nasehat.
Mengenali diri sendiri tidak kalah pentingnya dengan mengenal lingkungan sekitar, bahkan ketidak akrabannya dengan jiwa sendiri akan jauh lebih mengerikan. ketahuilah siapa dirimu?mau apakah ia? Apakah yang ia butuhkan sekarang untuk kemauannya itu?
Maka jangan aneh melihat orang yang selalu belajar dan meningkatkan dirinya tanpa membedakan tanggal merah, hijau atau putih, dan jangan pula aneh melihat orang yang tak bosan bosannya membangun koneksi dan hubungan dengan orang lain, dan jangan pula terkejut dengan orang yang melakukan hal hal yang dibenci dan menyebalkan dengan penuh ikhlas dan sabar, itu semua karna ia tau betul siapa dirinya, apa yang ia mau dan apa yang ia perlukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIJAB STORY

SESUATU YANG REMEH